Selagi di Cardiff untuk Festival Congress, saya mencari tujuan wisata lokal. Tentunya saya juga menyempatkan mengunjungi Cardiff Castle, Cardiff Bay dan Millenium Stadium yang bagus banget, tapi saya tidak puas hanya sight-seeing. Setelah kasak-kusuk di internet, saya nemu toko musik paling tua di dunia.
Ceritanya, Spillers Records didirikan oleh Henry Spiller pada tahun 1894 di Queens Arcade. Toko ini memiliki spesialisasi menjual pemutar musik (atau dikenal dengan phonograph/gramophone), phonograph cylinder (records) dan piringan hitam. Di awal tahun 1920-an, Edward, anak Henry, mengambil alih toko. Dengan bantuan musisi Joe Gregory, Spillers Records juga menjual peralatan musik. Di tahun 1940-an, Henry memindahkan toko ke The Hayes, dan menyewa ruang yang lebih luas.
Per tahun 2006, seperti kisah klasik lainnya, meski konon tuan tanah Helical Bar ingin Spillers Records tetap ada, tetapi mereka tetap harus menaikkan tarif sewa. Kampanye skala lokal untuk menyelamatkan pun dimulai, termasuk petisi yang diinisiasi oleh Owen John Thomas yang didukung oleh pemerintah Wales, band Manic Street Preachers dan Columbia Records. Di tahun 2010, Spillers pindah ke Morgan Arcade, tadinya hanya untuk sementara, tapi akan menetap permanen jika sukses. Sejarahnya ada di website official mereka. Lokasi yang saya kunjungi adalah Spillers Records di Morgan Arcade. Karena sudah lewat 4 tahun, mungkin sekarang sudah permanen di sana. Semoga.
Apa yang saya lihat? Nothing fancy, hanya sebuah toko tua dengan dekorasi berantakan yang memiliki koleksi tidak begitu banyak. Tapi punya sejarah panjang dan unik. Teman saya Manolo dari Colombia dan Jiggs dari Swaziland yang berhasil saya culik dari acara Festival Congress sempat membeli beberapa piringan hitam. Saya sendiri membeli 2 t-shirt dan 2 tote bag untuk kenang-kenangan. Meski saya sudah tidak lagi mengoleksi rekaman album fisik lagi, senang rasanya menemukan dan bisa mengunjungi toko musik yang bisa bertahan hingga sekarang.
