Peralatan Membuat Vlog

Belum setahun saya memproduksi vlog dan saya baru memproduksi 16 episode ketika artikel ini ditulis. Tetapi sebelum dan selama memproduksi, saya coba ngulik sebanyak mungkin skill dan pengetahuan agar bisa membuat vlog yang memuaskan. Awalnya, tentunya untuk memuaskan saya sendiri.

Lama-lama semakin asyik masyuk ke dalam dunia produksi single-person-filmmaking dan tampaknya saya akan melakukan ini untuk jangka waktu yang cukup lama, karena saya melihat bahwa konten video online akan semakin mudah dicapai orang tidak terbatas tempat dan waktu, dan dapat menjadi media yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan. Meski saya mempublikasi semua format, video tampaknya bisa lebih efekftif dibanding foto, audio dan teks.

Kata orang bijak, Content is King. Betul, saya setuju. Percuma punya alat secanggih apapun kalau Anda tidak mempunyai cerita yang menarik. Tetapi seperti bidang lain yang banyak mengandung unsur teknis, seperti produksi musik misalnya, memiliki peralatan yang mumpuni akan sangat memudahkan Anda bercerita.

Setelah belajar beberapa bulan, saya menyimpulkan 5 peralatan esensial yang perlu dimiliki untuk produksi sebuah vlog.

1. Kamera

Tanpa kamera tidak ada vlog. Anda bisa memulai dengan kamera apa saja. Bisa dengan smartphone yang Anda miliki, kamera saku, kamera aksi termasuk GoPro dan lain sebagainya. Tetapi jika Anda serius untuk menjadikan vlog sebagai media, maka Anda perlu meningkatkan kualitas gambar. Caranya adalah berinvestasi di kamera.

Anda bisa memilih kamera point-and-shoot yang harganya berkisar 5-8 juta seperti Canon G7X, GoPro Black 5, atau mirrorless kelas menengah seperti Canon EOS M3 dan EOS M6 yang sebentar lagi akan dijual resmi. Bisa juga smartphone seri lama tapi dengan kualitas gambar baik seperti iPhone SE atau iPhone 6S.

Tetapi ada alasan mengapa kamera berharga mahal dibuat, yaitu untuk menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi. Maka dari itu, ada kamera berjenis DSLR yang harganya lebih mahal, dikisaran 11-15 juta seperti Canon 70D, Canon 80D, atau Panasonic Lumix G7 dan Sony A6300 (mirrorless). Kamera-kamera tersebut biasanya sudah memiliki mic input jadi bisa menggunakan mikrofon eksternal untuk merekam audio dengan kualitas lebih baik. Selain itu, bisa menggunakan berbagai jenis lensa.

Kamera DLSR, dan beberapa jenis kamera mirrorless, juga merupakan alternatif yang lebih murah daripada kamera untuk sinema, tetapi sudah bisa menghasilkan gambar berkualitas tinggi.

2. Lensa

Sehubungan dengan kamera yang baik, Anda memerlukan lensa yang baik pula. Canon memiliki serangkaian lensa berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Lebih jauh lagi, kamera merek lain bisa menggunakan lensa Canon dengan menggunakan tambahan penyambung.

Saya merekomendasikan lensa berkualitas tinggi dengan harga dibawah Rp 5 juta seperti di model di bawah ini (semuanya untuk kamera crop censor seperti Canon 70D, 80D atau yang akan keluar sebentar lagi 77D dan 800D):

  1. Lensa yang pertama sangat saya rekomendasikan untuk vlog adalah Canon 10-18mm f/4.5-5.6 is STM. Lensa ini memiliki wide angle dan sudah ada Image Stabilizer. Jadi bisa digunakan untuk shooting sambil berjalan. Selain itu, karena body-nya yang kebanyakan terbuat dari plastik, lensa ini jadi sangat ringan.
  2. Lensa berikutnya untuk vlogging adalah Canon 24mm f2.8 STM. Lensa ini termasuk lensa lebar, tapi tipis dan sangat ringan. Lensa ini juga bisa menghasilkan depth of field (biasa juga dikenal sebagai bokeh) yang lumayan canggih.
  3. Terakhir adalah Canon EF 50mm f/1.8 STM. Lensa ini yang mampu menghasilkan Depth of Field paling keren dibanding kedua lensa di atas sehingga langsung memberi kesan profesional pada produksi vlog Anda.

3. Tripod dan/atau Monopod

Tripod atau Monopod akan sangat membantu Anda merekam vlog, baik sebagai alat penyangga permanen atau mobile. Untuk penggunaan pada ruang yang luas, menggunakan tripod sangat direkomendasikan, sementara itu untuk penggunakan di ruang yang sempit gunakan monopod untuk mengakali terbatasnya ruang bergerak. Untuk rekaman mobile, gunakan table tripod, mini tripod atau Gorilla Pod.

Ada berbagai jenis tripod dan monopod yang dimulai dari harga dibawah Rp 100 ribu hingga puluhan juta. Untuk itu perlu memilih yang tepat:

  1. Jika Anda menggunakan kamera point-and-shoot atau action cam yang cenderung digunakan untuk shooting mobile, gunakan table tripod atau gorilla pod. Ada beberapa merek yang kualitasnya cukup baik seperti Fotopro, Joby atau Manfrotto.
  2. Untuk tripod dan monopod, ada merek yang memiliki model murah seperti Excell atau menengah seperti Manfrotto. Tips untuk membeli, pastikan tinggi tripod atau monopod sejajar atau lebih tinggi dari tubuh Anda.
  3. Tentunya Anda selalu bisa membeli merek gak jelas dari Cina. Tapi ingat, ada harga ada barang hehe.

4. Mikrofon dan Perekam

Bagi pengguna kamera point-and-shoot yang biasanya tidak ada mic input, sebenarnya bisa menggunakan mikrofon dan alat perekam juga dengan menggunakan alat perekam eksternal. Tetapi esensi menggunakan kamera sejenis adalah kesederhanaan. Selama sumber suara berada relatif dekat dengan mikrofon, maka suara akan optimal. Tidak terlalu baik, tapi bisa mengoptimalkan fitur mikrofon internal yang ada. Lebih jelasnya, silahkan baca artikel “Merekam Audio Untuk Vlog” yang saya publikasi beberapa hari yang lalu.

Untuk menghasilkan kualitas suara yang lebih baik, gunakan mikrofon eksternal. Semua kamera DSLR memiliki mic input, jadi teknik ini bisa digunakan. Ada beberapa merek mikrofon yang beredar di Indonesia, tapi setelah banyak mencoba, yang saya rekomendasikan untuk mikrofon shotgun adalah Rode VideoMicro dan Rode VideoMic. Jika Anda punya budget lebih dari 2 juta, maka jangan ragu untuk berinvestasi pada mikrofon Rode VideoMic Pro. Sementara itu untuk lavalier mic, ada 2 yang harganya dibawah 500 ribu dan berkualitas cukup baik: Aputure A Lav dan Audio Technica ATR 3350.

Sementara itu untuk perekam, saya merekomendasikan Zoom H1. Jika ada budget lebih, Zoom H2N juga merupakan perekam yang sangat baik, serta memiliki opsi mikrofon bawaan yang lebih beragam daripada H1, dengan harga relatif terjangkau. Kedua perekam ini juga bisa digunakan untuk merekam voice over, dan projek publikasi audio seperti podcast.

5. Lampu (dan cahaya)

Salah satu pertanyaan utama yang ditanyakan setiap kali ada kamera baru adalah bagaimana “performance in low light”, atau bagaimana kamera tersebut mengatasi masalah kurangnya cahaya. Karena cahaya itu esensial. Cahaya tidak perlu selalu harus berasal dari lampu. Tapi bisa dari sinar matahari yang masuk lewat jendela, atau rekam vlog di luar ruangan yang bercahaya. Intinya harus ada cahaya.

Menggunakan peralatan lampu akan memastikan bahwa cahaya tidak berubah, tidak seperti mengandalkan cahaya matahari, misalnya. Makanya, berinvestasi pada peralatan lampu akan membuat produksi vlog Anda, terutama yang shooting di dalam ruangan lebih berkualitas.

Banyak lampu yang seharga di bawah 500 ribu dan stand lampu yang di bawah 200 ribu. Jika ada budget lebih, Manfrotto LumiMuse dengan lampu LED 3 atau 6 sangat direkomendasikan karena bentuknya yang kecil dan ada baterai internal.

Peralatan lain

Selain peralatan esensial di atas, ada beberapa peralatan lain yang sifatnya pendukung. Jika tidak ada bisa diakali, jika ada sangat berguna.

  1. Tas Kamera – Banyak merek tas yang berkualitas dengan harga cukup terjangkau. Merek seperti Lowepro yang dibuat dengan prinsip “built to last” terbukti bisa sangat awet. Saya punya tas messenger merek Lowepro yang saya beli tahun 2004 dan masih ada dan bisa dipakai hingga sekarang.
  2. Penyambung – Ada berbagai penyambung dan dudukan yang dapat membantu Anda merangkai peralatan produksi seperti hot shoe, tambahan bracket dan lain sebagainya.
  3. Pembersih lensa – Anda akan membutuhkan pembersih lensa maka dari itu memberi Lenspen dengan harga di bawah 100 ribu adalah alat yang sangat berguna.
  4. Tali kamera – Alat ini akan membantu Anda membawa kamera tanpa harus memasukkannya ke dalam tas dan selalu siap jika ada kejadian unik yang Anda ingin rekam untuk vlog.
  5. Filter lensa – Berguna untuk melindungi lensa Anda.

Author: Robin

Jack of all trades living in SF Bay Area, California. Asian.

6 thoughts on “Peralatan Membuat Vlog”

  1. Maaf, saya mau tanya, saya kan berencana mau buat podcast, karena saya nggak terlalu pede kalo buat vlog.

    Ada rekomendasi perekam suara untuk podcast mungkin? Atau list di atas untuk audio sudah cukup untuk digunakan dalam pembuatan podcast juga?

    Terima kasih.

    1. Saya juga ada Podcast dan peralatannya jauh lebih sederhana:

      1. Microphone: Shure SM58.

      2. Perekam: Zoom H2N. Sekalian seringkali jadi microphone juga karena ada built in. Ada juga sebenarnya model yang lebih murah, Zoom H1. Banyak profesional yang pakai.

      3. Software untuk editing saya pakai Audacity. Software open source tapi cukup banget fiturnya untuk editing podcast sih. Bisa diunduh di link ini.

      Hasilnya di SoundCloud.

      Semoga berguna.

  2. Membuat video perjalanan atau Vlog adalah kegiatan yang tak boleh ditinggalkan ketika liburan. Jika ini adalah kali pertamamu membuat vlog, maka wajib membawa peralatan buat bikin vlog agar gambar yang Kamu abadikan bisa dinikmati dan mendapatkan banyak love di sosial media ataupun YouTube.

  3. halo oom Robin,
    saya unya Canon 60D, kalo untuk vlog, lensa mana yang suitable yak?
    makasih sarannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *