TEDxBandung mengundang saya untuk berbagi cerita yang bisa menginspirasi. Undangan tersebut saya dapat ketika salah satu pengelola franchise ini datang ke diskusi tentang Creative Commons yang saya hadiri, dan melihat saya bercerita. Waktu itu saya berdiskusi dengan pembicara, Ivan Lanin, dan menjabarkan tentang bagaimana kebanyakan orang di industri musik mengartikan lisensi tersebut. Menurutnya, cara saya menjelaskan perkara yang sulit menjadi mudah bisa disebut memenuhi standar TEDx. Wow. Untuk menyingkat cerita, akhirnya saya pun berbagi di “TEDxBandung Ngariung VII: The Awakening”.
Inti dari cerita saya adalah:
1. Bagaimana awal saya mencintai musik sejak kecil, dan tidak pernah menyadari hidup saya berubah karena musik (waktu itu saya masih terlalu kecil untuk mengerti). Sampai suatu hari saya melihat band berlatih di studio membawakan lagu saya dengan penuh emosi. Di luar studio, mereka menyapa saya dan bilang, “Bang, band Abang sudah merubah hidup saya”. Dari situ saya sadar bagaimana musik bisa merubah hidup seseorang.
2. Perpindahan saya dari Bandung ke Bali, dan dari Bali ke Jakarta juga banyak mempengaruhi perspektif. Di Bandung, saya belajar untuk mulai hidup dengan main band dan studi, meski kurang arti. Saya pindah ke Bali dan mengerti sedikit lebih banyak karena bersentuhan dengan banyak sekali kegiatan spiritual di sana, yang kebanyakan berformat “festival”. Dari lahir hingga meninggal, orang Bali merayakannya. Sesampai di Jakarta, saya hampir lupa semua yang saya dapat dari Bandung dan Bali. Dan larut seperti orang Jakarta lainnya, terlalu sibuk untuk mencari uang.
3. Sampai, suatu hari saya pergi ke Download Festival di tahun 2013. Di sana saya menyaksikan sebuah event yang mentransformasi hidup saya. Saya kembali untuk fokus bermusik, meski tidak lagi menjadi musisi, tapi jadi orang di belakang layar yang berkesempatan membantu banyak musisi untuk mendapat kehidupan lebih baik.
It was a good fun!
"Pengalaman musik bisa merubah hiduo seseorang" #NgariungVII #TEDxBandung pic.twitter.com/z2obRNREvy
— TEDxBandung (@TEDxBandung) March 15, 2015
Foto oleh penyelenggara TEDxBandung.
