Sejarah #Unresolved

Unresolved

Lewat postingan kemarin, saya jadi sadar bahwa soal #unresolved ini sudah terdistribusi ke orang-orang yang berbeda dari evolusi awalnya. Maka dari itu, sepertinya perlu saya rekap apa itu Unresolved, mengapa bisa ada dan bagaimana asal mulanya.

Kita coba mulai dari definisi, agar struktur penjelasannya mudah dipahami dan bisa disebar dan diajarkan kembali oleh siapapun yang membaca artikel ini.

Unresolved adalah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa berkepentingan untuk memecahkan masalah di industri musik melalui proses berpikir dan metoda  Kewirausahaan dan Teknologi.

Well, ok. Sebenarnya Unresolved tidak memiliki definisi resmi. Jadi definisi di atas belum tentu benar dan bisa di redefinisi oleh siapa saja. Tapi jika saya mengingat kembali apa saja yang sudah terjadi sehubungan dengan Unresolved, mungkin definisi diatas adalah deskripsi yang paling dekat dan mudah dimengerti.

Wah. Jangan ngegantung gitu dong.

Ya memang benar begitu adanya. Karena sebenarnya Unresolved tidak memiliki pencipta, pemilik, organisasi, gerakan, maupun misi.

Jadi…

  1. Unresolved adalah proses berpikir.
  2. Unresolved adalah chaos dan tanpa pemimpin.
  3. Unresolved adalah orang-orang yang merasa ada masalah di industri musik dan ingin memecahkannya.
  4. Karena tidak ada 1 metoda yang dapat dilakukan untuk memecahkan semua masalah yang sekarang ada di industri musik, terutama industri rekaman, maka Unresolved pun tercipta.

Contoh masalah yang harus dipecahkan:

  • Masalah: Model Bisnis di Era Digital.
  • Pertanyaan Masalah: Apa model bisnis paling jitu di era digital?

Ada yang akan menjawab: “Oh gampang, ikuti saja Radiohead”. Yang lain, “Hey, ngapain mikirin album rekaman. Jadilah Metallica: tour dunia dan menjual merchandise!

OHMAIGAT SO EASY PROBLEM SOLVED!!

Well…

Dahulu, mungkin karir musisi lebih mudah diprediksi:

  • Di jaman 80-90an, musisi buat demo. Dikirim ke label. Jika diterima, berarti ada peluang. Jika tidak diterima, balik lagi kuliah.
  • Di jaman 90an, kita bisa rilis album sendiri.
  • Setelah bisa jual album, musisi bisa jual merchandise dengan tulisan “Fuck Major Label” (and stuff like that) besaaaaar di bagian yang sangat terlihat, dan seterusnya.
  • Setelah itu musisi bisa dapat panggung banyak.
  • Pensiun: Buka warung nasi, bisnis karaoke atau kursus musik.

Tidak seperti sekarang, dulu ada pola. Sekarang, dari semua yang sukses komersial, tidak ada yang menggunakan pola yang sama. Jadi… Sebenarnya kita tidak tahu apa yang terjadi pada industri ini sekarang. Jangankan di masa depan. Sekarang saja kita tidak ada yang tahu apa yang terjadi.

Nah… Itu lah peluangnya. Karena kita tidak tahu, maka Unresolved menjadi penting.

Kalau orang jadi frustasi, penyebabnya jelas. Karena mereka berharap ada seseorang yang bisa menjawab pertanyaan diatas sekali dan untuk selamanya. Masalahnya, memang tidak akan ada yang bisa menjawab, kecuali pertanyaannya diubah menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik.

Misalnya:

  1. Bagaimana menjual musik pop di era digital di Indonesia? Di kota mana harus mulai, Yogya? Bandung? Makassar?
  2. Bagaimana mendapat lebih banyak panggilan show lewat social media? Jika harus memilih, apa yang harus dipilih, Twitter? Facebook? Google+?
  3. Bagaimana musisi bisa memasukkan lagunya ke Path? Apa saja syaratnya? Apa saja yang harus disiapkan?
  4. Bagaimana membuat cover album? Apakah bisa buat cover album sendiri? Bagaimana mulai nya?
  5. Dst.

Disini Unresolved bisa membantu. Karena sebenarnya yang dibutuhkan pemecahannya bukan masalah industri musik. Tapi masalah-masalah kecil yang ditemui sehari-hari, yang ujungnya akan memberikan peluang-peluang bagi orang yang berbisnis musik di jaman sekarang hingga masa depan.

Lantas, bagaimana dengan Industri musik yang sudah mati? Apalagi dengan ditutupnya Aquarius Mahakam? Jangan lebay lah. Masih ada Grateful Dead. Masih ada OK GO. Eh… Ada juga Spotify. Ada Kickstarter. Ada YouTube. Ada ratusan juta hasil pencarian “bisnis model musik masa depan“.

Banyak yang bisa kita lakukan. Salah satunya lewat Unresolved.

Jika Anda tergerak, seperti beberapa belas orang yang sudah aktif selama ini, apa yang bisa Anda lakukan? Ada beberapa ide:

  1. Baca artikel dan tautan yang menjadi Sumber Bacaan dibawah ini.
  2. Buat event Unresolved sendiri di kota Anda.
  3. Buat podcast, blog post, komunitas diskusi musik, anything yang memecahkan masalah-masalah kecil di industri musik. Beri tag #Unresolved dan sebarkan.
  4. Bookmark dan sebarkan artikel ini ke social media.

Let’s Unresolved!

Sumber bacaan (yang akan terus diperbaharui):

  1. Salah satu cikal bakal pembahasan masalah di industri musik.
  2. Komunitas Musik, Teknologi dan Kewirausahaan di Google+.
  3. Twitter #unresolved. Tidak semua relevan karena Unresolved adalah tagar biasa di pengguna Bahasa Inggris.
  4. Pertanyaan untuk industri rekaman: Menurunkan Pembajakan atau Menaikkan Penjualan?
  5. Musiklegal dan Pertarungan Melawan Pembajakan.
  6. Pertemuan Musik, Kewirausahaan dan Teknologi.
  7. Musik di Era Digital.
  8. Event Unresolved 1.
  9. Event Unresolved 2.
  10. Salah satu dokumentasi suasana Unresolved 2.
  11. Investigating New Forms of Music Presentation.
  12. Digital Music Database.
  13. When Tech and Music Collide.
  14. Music Business is Not just Record Business.
  15. Melupakan Tentang Pembajakan Digital.
  16. Memulai band seperti Start-up.
  17. Kumpulan artikel terbaik dari Komunitas Musik, Teknologi dan Kewirausahaan.
  18. Angka Penjualan Imajinatif Ala Industri Rekaman.
  19. Sadar Bisnis adalah Bagian dari Profesi Musisi.
  20. Unresolved 3: Memecahkan Masalah Kecil yang Besar.
  21. Unresolved 3: Solusi Untuk Dunia Musik Indonesia.

Author: Robin

Jack of all trades living in SF Bay Area, California. Asian.

0 thoughts on “Sejarah #Unresolved”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *